Teori Psikologi Humanistik | Abraham Maslow | Viktor Frankl |

Psikologi humanistik adalah salah satu teori atau pendekatan dalam ilmu psikologi yang berfokus pada permasalahan tingkah laku manusia.

Ilmu psikologi mengalami tiga peristiwa revolusioner yang memberikan pengaruh besar pada ilmu psikologi modern. Ketiga peristiwa tersebut yakni kemunculan teori psikoanalisis, kemunculan teori behaviorisme, dan yang terakhir kemunculan teori psikologi humanistik.

Teori Psikologi Humanistik

Teori ini muncul karena adanya kekurangan atau ketidakpuasan terhadap teori psikoanalisis dan juga teori behaviorisme. Untuk lebih jelasnya, pengertian dari teori humanistik kami rangkum sebagai berikut.

1. Pengertian

Psikologi humanistik adalah salah satu teori atau pendekatan dalam ilmu psikologi yang berfokus pada permasalahan tingkah laku manusia. Teori ini secara khusus mengkaji keunikan dan kualitas yang dimiliki oleh manusia sendiri terutama dalam hal potensi mengembangkan diri dan juga kehendak bebas.

Tujuan dari munculnya teori ini adalah untuk menjadikan manusia mampu mengekspresikan dirinya sendiri sebebas bebasnya sehingga segala potensi dapat tersalurkan dan memberikan kebahagiaan bagi manusia sendiri. Segala hal yang berkaitan dengan diri sendiri, aktualisasi diri, harapan, kesehatan, cinta, hakikat, kreativitas, kasih sayang, merupakan bagian dari kajian teori psikologi humanistik.

2. Ciri Khas

Teori psikologi ini dapat dengan mudah ditandai dari 3 ciri khas utamanya yakni:

  • Memberikan nilai baru sebagai pendekatan utama dalam memahami sikap dan keadaan manusia
  • Memberikan pengetahuan yang luas akan dalil pencarian atau penyelidikan dalam hal tingkah laku manusia
  • Memberikan metode yang lebih luas dan lebih efektif dalam hal melaksanakan psikoterapi.

3. Sejarah Munculnya Teori Psikologi Humanistik

Teori humanistik muncul pada tahun 1950-an akibat dari ketidakpuasan terhadap dua teori psikologi sebelumnya yakni teori psikoanalisis dan teori behaviorisme.

Teori psikoanalisis dinilai terlalu merendahkan manusia karena pada teori tersebut sebagaimana dinyatakan oleh Freud, bahwa perilaku manusia pada umumnya didasari oleh dorongan yang bersifat primitif. Sedangkan pada teori behaviorisme menganggap bahwa manusia memiliki esensi yang sama dengan hewan.

Kedua teori ini sangat dikritik oleh psikologi humanistik, karena teori psikoanalisis dan teori behaviorisme menganggap bahwa manusia hanya lah korban yang dikendalikan atau diatur oleh lingkungan dan masa lalunya sehingga kemampuannya untuk mengatur dan mengembangkan diri sendiri sangat terbatas.

Hal ini lah yang membuat teori psikologi humanistik muncul sebagai kekuatan ketiga atau penyeimbang dari teori terdahulu dalam ilmu psikologi yang berfokus mengangkat atau mengembangkan potensi manusia. Dengan hadirnya teori psikologi humanistik kajian terhadap kemanusiaan diharapkan mampu memberikan dampak pada perkembangan potensi manusia sendiri.

4. Tokoh-Tokoh Humanistik

Beberapa tokoh yang memberikan pengaruh besar pada psikologi humanistik di antaranya adalah Abraham Maslow, Victor Frankl, dan juga Erich Fromm.

Abraham Maslow

Abraham Maslow dikenal juga sebagai bapak psikologi humanistik karena banyak menghadirkan teori teori komprehensif pada humanistik. Abrahan Maslow merupakan seorang psikolog berkebangsaaan Amerika, dan dikenal juga sebagai pelopor dari teori psikologi humanistik.

Maslow mengungkapkan bahwa manusia memiliki usaha positif dan juga potensi untuk mengembangkan dirinya sendiri sekaligus juga memiliki kemampuan untuk menolak mengembangkan diri. Maslow mengungkapkan bahwa manusia memiliki lima tingkatan kebutuhan utama yang terdiri dari kebutuhan fisiologis (tingkat pertama), kebutuhan akan rasa aman (tingkat kedua), kebutuhan akan rasa kasih sayang (tingkat ketiga) , kebutuhan akan harga diri (tingkat keempat), dan juga kebutuhan akan aktualisasi diri (tingkat kelima).

Jika seorang manusia sudah mampu mencapai tingkat kelima dalam, pada tingkat tersebut lah manusia mampu menjadi manusia seutuhnya.

Victor Frankl

Victor Frankl merupakan seorang psikiater Australia dan merupakan salah satu tokoh penting dalam terapi eksistensial. Eksistensialisme merupakan dasar pemikiran munculnya teori psikologi humanistik. Hal yang utama dari teori Victor Frankl adalah tentang pemaknaan hidup atau Logoterapi.

Victor Frankl berpendapat bahwa manusia memiliki kebebasan untuk menentukan apa yang terbaik untuknya dan apa yang harus dilakukannya tanpa harus dikendalikan oleh pengalaman masa lalunya. Dan juga manusia memiliki keinginan serta kemampuan mencari makna atas segala hal yang terjadi dalam hidupnya.

Karena dengan mengetahui makna hidup, membuat seorang manusia memiliki tujuan dan usaha untuk mewujudkan atau menggapai tujuan hidup tersebut.

Erich Fromm

Erich Fromm merupakan salah seorang psikologi sosial berkebangsaan Jerman. Fromm memandang manusia memiliki 4 dualisme, yaitu: manusia sebagai binatang dan manusia sebagai manusia, hidup dan mati, sempurna dan tidak sempurna, dan yang terakhir kesendirian dan kebersamaan.

Manusia tak pernah bisa terlepas dari eksistensinya, namun manusia memiliki kemampuan untuk membuat eksistensi tersebut lebih berarti bagi manusia sendiri.

Manusia selalu memiliki kesadaran diri dan memiliki pikiran yang dapat menuntunnya untuk berperilaku sebagaimana mestinya. Ketiga tokoh tersebut mengedepankan hal bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengaktualisasikan dirinya sendiri dengan potensi potensi yang tertanam pada dirinya.

5. Kelebihan Teori Psikologi Humanistik

Setiap teori pastinya memiliki kelebihan serta kekurangannya, demikian juga halnya dengan teori humanistik. Teori psikologi humanistik memiliki tiga kelebihan utama yakni, mengedepankan partisipasi dialogis dan juga sisi humanis, mengedepankan rasa toleransi, dan juga mengedepankan keaktifan peserta atau pasien.

Psikologi humanistik membuat nilai nilai kemuanusiaan semakin tampak, dan membuat manusia semakin mampu menghargai dan mengembangkan potensi dirinya sendiri. Menerapkan teori ini pada pasien, membuat pasien secara aktif ikut serta dalam menyembuhkan dirinya sendiri, dan bukan hanya berkat bantuan dari psikiater.

6. Kekurangan

Teori ini juga memiliki kekurangan, karena tidak ada suatu teori yang betul betul sempurna. Kekurangan dari teori humanistik sendiri diantaranya : konsep yang masih buram dan bersifat subjektif, pemikiran yang tidak terpusat, penyalahgunaan kreativitas, dan juga sulitnya melakukan pengujian.

Teori psikologi humanistik belum memiliki konsep yang begitu jelas sehingga sering kali dalam kajiannya masih bersifat subjektif. Selain itu karena teori ini sangat mengedepankan kreativitas, sering kali kreativitas sasarannya kurang tepat.

Kekurangan lainnya dari psikologi humanistik adalah menyebabkan pemikiran yang melebar dan tidak terpusat, karena setiap individu terlalu bebas menggali potensi dirinya sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan juga batasan batasan.

7. Penerapan Teori Psikologi Humanistik

Teori tersebut saat ini diterapkan dalam dua hal utama diantaranya : digunakan untuk kepentingan terapi dan konseling, dan juga digunakan untuk kepentingan pendidikan (disebut sebagai pendidikan humanistik).

Untuk kepentingan terapi dan konseling, psikologi humanistik digunakan mengarahkan individu memahami perkembangan dirinya serta memfokuskan diri untuk menghargai kehidupan dan juga membantu individu (pasien) untuk menemukan jawaban jawaban yang ingin diketahui.

Untuk kepentingan pendidikan, teori ini digunakan untuk mengembangkan aspek emosional, aspek sosial, mental, dan juga keterampilan yang dimiliki masing masing individu.

Selain pada kedua penerapan tersebut, teori psikologi humanistik juga digunakan sebagai landasan berpikir atau dalam melakukan penelitian terkait hal hal yang berkaitan dengan psikologi manusia. Demikian artikel ini ditulis, semoga dapat menambah khasanah keilmuan para pembaca. Terima kasih.

Daftar Pustaka Teori Psikologi Humanistik

  • Abin, Syamsuddin. Psikologi Pendidikan. 2003. Bandung : PT Rosda Karya Remaja.
  • “Abraham Maslow” dalam Wikipedia Bahasa Indonesia (https://en.wikipedia.org/wiki/Abraham_Maslow). Diakses pada tanggal 31 Januari 2020 pukul 10.00 WIB. “Erich Fromm” dalam Wikipedia Bahasa Indonesia
  • (https://id.wikipedia.org/wiki/Erich_Fromm). Diakses pada tanggal 31 Januari 2020 pukul 10.15 WIB. “Humanistik ” dalam Wikipedia Bahasa Indonesia (https://id.wikipedia.org/wiki/Humanistik). Diakses pada tanggal 31 Januari 2020 pukul 09.00 WIB.
  • “Psikologi Humanistik” dalam https://dosenpsikologi.com/teori-psikologi-humanistik . Diakses pada tanggal 31 Januari 2020 pukul 09.30 WIB.
  • “Victor Frankl “dalam Wikipedia Bahasa Indonesia (https://id.wikipedia.org/wiki/Viktor_Frankl). Diakses pada tanggal 31 Januari 2020 pukul 10.30 WIB.
LihatTutupKomentar