Cinta di Dalam Perjodohan Bisa Tumbuh, Bukan Karena Terbiasa

Banyak orang takut dengan bagaimana Cinta di Dalam Perjodohan. Tenang, rasa cinta ini tetap bisa tumbuh.

Banyak orang takut dengan bagaimana Cinta di Dalam Perjodohan. Tenang, rasa cinta ini tetap bisa tumbuh. Tapi kalau hanya mengadalkan modal kata “Terbiasa” saja itu memang tidak akan cukup! Kamu perlu berbuat lebih.

Era semakin modern, bersamaan dengan ini orang menganggap perjodohan tidak lagi relevan dengan kehidupan maju. Pastinya perubahan pola pikir yang seperti ini juga dipengaruhi oleh media-media yang bertebaran, baik itu film, buku, dan sebagainya. Hal ini berpengaruh pada persepsi tentang Cinta di Dalam Perjodohan menjadi hal yang menakutkan.

Cinta di Dalam Perjodohan

Media tersebut mengajarkan bahwa cinta itu sesuatu yang absurd, sulit didefinisikan, dan sesuatu yang spontan. Maka tentu saja berakibat pada persepsi mereka terhadap perjodohan. Orang kerap kali skeptis dan mempertanyakan apakah Cinta di Dalam Perjodohan bisa tumbuh.

Pola pikir semacam ini tidak salah, tapi di saat bersamaan juga tidak bisa menjadi benar. Karena faktanya dalam pengetahuan seputar Romansa, cinta itu sesuatu yang bisa dipelajari, bahkan bisa ditumbuhkan. Asal…. keduanya mau berperan.

Banyak orang tidak sadar bahwa Cinta di Dalam Perjodohan maupun cinta di luar perjodohan itu memiliki kemiripan. Dalam kehidupan sehari-hari, saat seseorang tertarik pada lawan jenis, mereka akan berusaha mendekati (baca: PDKT).

Saat kita melakukan pdkt, tentu saja orang yang sedang kita dekati belum memiliki rasa cinta pada kita bukan? Namun, kita secara tidak sengaja akan melakukan berbagai upaya untuk membuat mereka jatuh cinta pada kita. Itu hal yang natural dan alami.

Apabila proses pdkt kamu berhasil, maka dia akan jatuh cinta. Apabila kamu gagal, maka kamu akan ditolak. Itu yang akan terjadi bukan? Pastinya ini akan berbeda dengan Cinta di Dalam Perjodohan.

Cinta di Dalam Perjodohan memerlukan usaha ekstra agar bisa sukses, masing-masing orang memiliki tugas untuk memainkan perannya sendiri. Hal ini bisa bekerja asal ada sistem bertanggung jawab pada diri sendiri.

Lho.. maksudnya gimana?

Setiap aktivitas perjodohan pastinya memiliki latar belakangnya dan keadaan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Ada kondisi dimana yang dijodohkan sama-sama setuju, ada kondisi dimana yang dijodohkan tidak setuju.

Apabila kamu berada di kondisi pertama, pastinya tidak akan sesulit jika kamu berada di posisi kedua. Saya hanya akan berfokus pada kasus pertama saja yang mau menumbuhkan cinta diantara kalian.

Menumbuhkan Cinta di Dalam Perjodohan dimana kedua orang yang dijodohkan setuju dan siap menjalani perjodohan tersebut itu lebih mudah, karena keduanya hanya bertanggung jawab membuat pihak satunya jatuh cinta.

Yes.. benar… semua butuh rasa tanggung jawab. Tapi tanggung jawab tidak cukup, terbiasa bersama juga tidak cukup untuk menumbuhkan cinta tersebut. Kedua belah pihak perlu melakukan proses pedekate seperti orang pacaran pada umumnya.

Nah ada rumus penting yang bisa kamu gunakan untuk menumbuhkan cinta pada pasangan kamu ini. Saya akan membagi menjadi 2 part untuk ini, yaitu part pedekate dan part mempertahankan cinta.

FYI, saya bukan sedang mendukung perjodohan. Tapi saya juga tidak menolak perjodohan. Saya pernah mengalami dijodohkan, maka saya tulis halaman ini. Tulisan ini dibuat hanya kamu yang membutuhkan saran dari saya. Jika tidak butuh, maka skip saja.

PDKT untuk Menumbuhkan Cinta di Dalam Perjodohan

Nah, untuk menumbuhkan cinta ada rumus yang bisa kamu gunakan yaitu:

Tertarik + Nyaman + Investasi + Intim

Lho kok ada investasi, apa hubungannya sama Cinta di Dalam Perjodohan?
iya… sabar ya, nanti dijelaskan…!

Langkah pertama adalah fokus saja pada dirimu sendiri untuk membuat dia tertarik, ada banyak cara seperti dengan berpenampilan yang enak dilihat, bersih, wangi. Lalu kamu bisa membuat perbincangan yang enak dari film, hobi, pendidikan atau berbagi cerita hidup.

Bangun kenyamanan untuk bercerita, tidak terlalu mendominasi, tidak menghakimi, dan tetap santai. Tidak perlu kaku karena kamu sudah pasti akan bersamanya nanti, buatlah hubungan kalian cukup santai dan nyaman.

Sembari membangun kenyamanan berdua, lakukanlah investasi. Maksud dari investasi adalah buat pasangan kamu melakukan pengorbanan-pengorbanan tertentu. Banyak orang berpikir bahwa untuk membuat seseorang jatuh cinta adalah dengan dia berkorban.

Sayangnya cara berpikir seperti itu terbalik, semakin banyak kamu berjuang dan berkorban maka kamu yang akan lebih mengharap dia menjadi milikmu. Maka dari itu, mainkanlah hal ini.

Buatlah dia sering berkorban untukmu, ada banyak bentuk pengorbanan atau investasi yang bisa kamu tarik dari pasanganmu. Bisa dalam bentuk waktu, pikiran, tenaga, dan finansial. Tapi itu saja tidak cukup.

Setelah menemukan kenyamanan berdua dan sama-sama membuat pasangan berkorban, maka disarankan untuk melakukan eskalasi atau menaikkan level ke hal yang lebih tinggi pada waktu bersamaan. Caranya adalah dengan menaikkan level keintiman antara kalian berdua.

Intimasi ini adalah hal yang berperan penting dalam proses jatuh cinta. Manusia cenderung memiliki keinginan untuk mencintai serta memiliki, ada rasa puas dalam keintiman tersebut.

Maksud keintiman apa sih? keintiman adalah kedekatan yang lebih tinggi melebihi orang pada umumnya. Ini bisa kamu lakukan pada semua aspek, baik fisik, emosi, mental, maupun spiritual.

Contoh keintiman secara fisik adalah dengan memberikan sentuhan-sentuhan kecil pada pasangan secara romantis. Secara emosi, biarkan dia mendekat padamu dan menceritakan semua rahasia yang ia tidak ceritakan pada orang lain.

Apabila kamu sukses pada langkah ini, maka kemungkinan kamu bisa menumbuhkan Cinta di Dalam Perjodohan.

Tips Menjaga Cinta

Setelah berhasil menumbuhkan Cinta di Dalam Perjodohan, tugasmu belum selesai. Masih ada tugas lain yang jauh lebih berat, yaitu mempertahankan hubungan.

Terlihat sepele, tapi banyak orang gagal di fase ini. Fase ini cukup mengerikan, karena yang kamu hadapi akan lebih banyak. Akan ada hal-hal awalnya tidak menjadi masalah, dan dipermasalahkan di fase ini. Kebosanan, ketidakpercayaan dan konflik.

Dibutuhkan kesadaran tinggi dan kegigihan yang kuat untuk mempertahankan. Untungnya saya punya sedikit jurus. Ada dua aspek yang bisa kalian pelajari di sini:

Prinsip 5K Untuk Cinta di Dalam Perjodohan

Prinsip 5K ini harus dan wajib dijalankan oleh kedua pasangan, dan urutan prinsip ini tidak boleh terbalik. Prinsip ini populer oleh sebuah website yaitu kelascinta, sangat praktis untuk diterapkan. Apa saja prinsipnya?

Komitmen, milikilah prinsip untuk tetap bersama apapun yang terjadi. Berkomitmen untuk tetap mendukung pasangan, komitmen untuk tumbuh bersama, komitmen untuk menjaga kepercayaan dan sebagainya. Komitmen ini menjadi fondasi dasar yang harus kalian pegang untuk mempertahankan Cinta di Dalam Perjodohan.

Kepercayaan, tanpa komitmen kalian pasti tidak akan bisa menjaga kepercayaan, juga sulit untuk percaya. Kepercayaan ini perlu dipupuk dan dijaga, tentu butuh komitmen.

Komunikasi, banyak orang gagal dalam berkomunikasi dengan pasangannya. Penyebabnya tentu saja karena mereka tidak memiliki kepercayaan lagi pada pasangannya. Komunikasi yang baik perlu kepercayaan.

Kompromi, setiap pasangan pasti memiliki masalah yang akan menghampiri. Masalah tersebut pastinya akan melahirkan konflik, sedangkan untuk menyelesaikan konflik harus ada kompromi. Bagaimana kamu bisa berkompromi apabila kamu tidak berkomunikasi dengan baik?

Keintiman, keintiman adalah puncak dari hal-hal yang kamu lakukan sebelumnya. Bagaimana keintiman bisa terjaga jika tidak ada kompromi? bagaimana kompromi bisa dilakukan tanpa komunikasi? bagaimana mungkin komunikasi bisa enak jika kepercayaan hilang? lalu bagaimana bisa tetap percaya kalau keduanya tidak berkomitmen?

Lihat bukan? Semuanya nyambung… jadi itu adalah jurus pertama mempertahankan Cinta di Dalam Perjodohan.

Love Language

Jurus kedua mempertahankan Cinta di Dalam Perjodohan adalah dengan memahami bahasa cinta dari pasangan kamu. Mungkin kamu pernah dengar kata-kata ini dalam konflik berpasangan:

“kamu tuh nggak sayang sama aku”
“aku udah melakukan segalanya, aku kurang apa?”

Benar, yang satu merasa pasangannya tidak mencintainya. Satunya merasa sudah melakukan segalanya. Secara logika, harusnya mereka hidup bahagia. Tapi tidak begitu, itu karena bahasa cinta yang diberikan tidak ketemu.

Secara umum, ada 5 bahasa cinta yaitu sentuhan fisik, servis, quality time, hadiah, dan kata-kata. Pahamilah bahasa cintamu dan bahasa cinta pasanganmu.

Apabila kamu memiliki bahasa cinta yang dominan pada hadiah, maka kamu akan cenderung memberikan orang yang kamu cintai dengan hadiah-hadiah darimu. Hal ini karena pada dasarnya kamu ingin diperlakukan dengan cara tersebut. Kamu akan merasa dicintai saat diberi hadiah.

Nah, apabila pasanganmu memiliki bahasa cinta yang berbeda misal sebut saja sentuhan fisik dan da merasa dicintai saat kamu memeluknya, saat kamu sentuh dia, dan rangkul dia maka berikanlah itu sehingga ia merasa dicintai.

Tapi kalau kamu memberikan dia sesuatu sesuai bahasa cintamu, maka dia pastinya tidak merasa dicintai.

Begitu juga sebaliknya, dia memberikanmu sentuhan untuk menunjukkan cintanya sedangkan bahasa cintamu adalah hadiah. Hal ini juga membuat kamu akan sulit merasa dicintai.

Pastikan kalian saling paham bahasa cinta masing-masing. Itu adalah cara untuk mempertahankan cinta yang sudah terbangun.

Wow, udah panjang banget ya tulisan tentang Cinta di Dalam Perjodohan ini. Kalau gitu, sekian aja ya… semoga bermanfaat.

LihatTutupKomentar