Kenapa aku JOMBLO? Antara Pilihan, Nasib, atau Memang Cupu
Kata “jomblo” memang sudah sangat populer di negeri kita tercinta, namun sampai saat ini belum diketahui kapan dan siapa tepatnya orang yang mempopulerkan kosa kata satu ini.
Satu yang menarik dari kata satu ini yaitu karena kata ini berhasil menggemparkan dunia bully di bidang percintaan.
Bahkan menjadi kata peringkat satu dalam membully orang lain.
Jomblo identik dengan orang yang tidak memiliki pasangan atau menjalani hidupnya sendirian, dan mereka dianggap seolah seperti Alien yang tersesat di planet bumi. Tak perlu takut atau minder dengan cemoohan orang, lanjutkan membaca dan kamu akan menemukan solusinya disini.
Menariknya, ada 2 tipe orang yang menyandang status Jomblo.
Pertama adalah orang yang sudah terlampau bahagia dan pada akhirnya ia lebih memilih untuk menjalani hidupnya sendiri, ia sadar bahwa dalam sebuah hubungan tidak lebih dari hanya sekedar ikatan ego semata.
Tidak ada yang salah dengan orang semacam ini, mereka bisa mendapat pasangan seperti apapun yang mereka mau namun memilih untuk tidak terikat.
Tipe orang seperti ini sering kita lihat di wilayah-wilayah negara maju seperti USA, Eropa, dan beberapa bagian lain. Mereka memilih keidupan demikian, dan mereka tetap bahagia menikmati kehidupannya.
Tipe kedua adalah jomblo yang terjebak oleh keadaan, ia memang tidak mendapatkan pasangan walaupun ia telah berusaha sampai titik darah penghabisan.
Tapi ada yang aneh untuk kasus jomblo yang terjadi pada mereka, status ini bisa mengidap siapa saja tanpa pandang bulu. Jomblo bisa bersarang pada orang yang orang ekonomi biasa, kurang, bahkan kaya raya.
Jomblo juga bisa bersarang pada orang bertampang biasa sampai ke rupawan (ganteng/cantik). Status ini sama sekali tidak memandang hal-hal tersebut.
Buktinya, banyak orang terlahir dengan dianugerahi wajah rupawan atau kekayaan melimpah yang tidak habis sampai tujuh turunan, namun tetap jomblo.
Bahkan tidak sedikit juga orang lagi terlahir dengan kedua anugerah tersebut (tampang rupawan dan harta melimpah) namun tetap saja menyandang status jomblo. Silahkan kalian lihat di sekeliling kalian, banyak sekali orang-orang seperti itu.
Lalu apa yang membuat mereka bisa menjomblo meskipun sudah memiliki anugerah-anugerah semacam itu?
Tentu ada banyak faktor yang melatar belakangi hal tersebut. Satu hal yang pasti dari kasus ini, sudah pasti ada yang salah dengan MINDSET atau cara berpikir mereka tentang hal ini.
Mindset yang mereka gunakan pada akhirnya muncul menjadi pola perilaku mereka. Nah, hal inilah yang membuat mereka mengidap status jomblo tanpa akhir. Seberapa hebatpun mereka berjuang atau berkorban mendapat pasangan, jika mindset masih salah maka hanya akan berujung pada penolakan, kekecewaan, dan sakit hati.
Buktinya banyak sekali, keluarlah dan lihat sekeliling kita. Banyak orang yang “biasa saja” bisa mendapat pasangan yang “luar biasa”, tentu bukan karena ada yang salah pada mereka. Karena orang “biasa saja” diatas memiliki “keluarbiasaan mereka dalam hal tertentu” yang kita tidak dapat kita lihat. Itu yang menjadikan orang “biasa” tersebut menjadi spesial dimata pasangannya, bahkan berhasil membuat pasangannya tergila-gila padanya.
Terlihat tidak masuk akal memang bagi kita, tapi semua akan menjadi masuk akal setelah ini. Seseorang boleh saja memiliki hidup menarik, wajah rupawan (cantik/ganteng), bahkan kaya raya, tetapi ada satu hal yang kurang dari mereka yaitu “MINDSET”.
Saya menganalogikan proses mencari pasangan seperti seseorang yang sedang menjual produk pada orang lain, dalam hal ini produk yang kita tawarkan adalah diri kita sendiri.
Dari segala macam teori bisnis yang luar biasa, saya sangat percaya ada satu prisnip yang bisa digunakan sehingga produk yang Kamu jual bisa “LAKU KERAS tanpa perlu terlalu KERJA KERAS“.
Prinsip tersebut adalah “tidak ada barang yang tidak laku, hanya market dan cara menjualnya yang salah“. Kamu hanya mempersulit diri menjual sebuah produk pada orang yang tidak menginginkan dan membutuhkan produk tersebut.
Jika Kamu punya iPhone dan ingin menjualnya, Kamu akan susah menjualnya pada orang yang tidak mengerti akan value dari gadget itu. Namun ada hal yang perlu diperhatikan dalam menjual produk pada orang lain.
- Pertama, apakah target market Kamu sudah TEPAT?
- Kedua, apakah value yang Kamu tawarkan benar-benar layak untuk ditawarkan?
- Ketiga, apakah cara yang Kamu lakukan sudah tepat?
Tanyakan hal tersebut pada diri Kamu sebelum Kamu ingin mendapat pasangan.
Tunggu artikel selanjutnya, akan dibahas tentang 3 point penting diatas yaitu bagaimana menemukan TARGET yang tepat agar Kamu tidak perlu membuang banyak waktu dan tenaga, bagaimana cara membuat diri Kamu LAYAK untuk mendapat pasangan yang HIGH QUALITY, dan bagaiamana CARA YANG TEPAT untuk membuat diri Kamu menarik bagi banyak orang.