Cemburu Bukan Bukti Cinta, Mari Cek Fakta dan Kebenarannya
Topik Mengenai “Cemburu Bukan Bukti Cinta” sebetulnya sangat menarik untuk dibahas. Sebetulnya topik ini agak kontroversial mengingat banyak yang menganggap bahwa cemburu tanda cinta. Banyak yang setuju dan banyak yang tidak setuju.
Menjadi sesuatu yang normal di kalangan masyarakat saat seseorang merasa cemburu lalu pasangannya malah senang. Hal tersebut dianggap menjadi suatu bukti dari perasaan cinta pasangannya tehadadap dirinya.
Namun apakah benar hal terebut adanya? apakah benar bahwa itu adalah bukti dari cinta seseorang pada orang lain?
Mari kita bongkar fakta-fakta mengenai cemburu bukan bukti cinta.
Cemburu Itu Apa sih
Untuk memberikan gambaran penejelasan mengenai cemburu dalam hubungan itu sendiri, mari kita bahas dari hal yang paling dasar yaitu DEFINISINYA.
Menurut KBBI, cemburu itu /cem·bu·ru/ yang berarti: 1 merasa kurang atau tidak suka melihat orang lain mendapat kebaikan, keberuntungan dan lain-lain. 2 rasa kurang mempercayai; bisa dikatakan curiga (karena ada rasa iri hati).
Dalam perspektif psikologis, hal ini merupakan gabungan emosi yang kompleks sehingga menimbulkan perasaan curiga, rasa marah, rasa takut, atau rasa terhina.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di bidangnya, rasa cemburu melibatkan bagian otak tertentu yang disebut korteks frontal kiri. Bagian dalam otak ini bertugas menangani berbagai emosi tertentu, salah satunya rasa malu.
Saat proses ini terjadi, ia melibatkan berbagai macam hormon dan kimia otak. Hormon stress akan naik sehingga membuat diri kita tidak nyaman.
Jadi, dari definisi di atas… Bagian tidak ada satupun yang menguatkan statement bahwa CEMBURU ADALAH BUKTI CINTA!
Apakah Cemburu itu Salah
Coba sekarang kamu googling, cari berita-berita mengenai kasus-kasus pasangan cemburu. Hampir semua tidak berakhir baik. Ada yang menyebabkan terjadi kekerasan rumah tangga, hubungan berakhir, bahkan tindakan-tindakan kejam lainnya.
Jadi, apakah itu bukti cinta? Jelas bukan!
Nah, yuk kita perhatikan dampak apa saja yang mungkin bisa kamu alami dengan rasa cemburu berlebih dalam diri kamu.
Dampak Pada Diri Sendiri
- Rasa tidak nyaman dan tidak tenang
- Tidak berpikir rasional dan logis
- Melakukan hal-hal konyol dan bodoh
- Marah tanpa sebab yang pasti
Dampak Pada Orang Lain
- Merasa dicurigai
- Tidak nyaman menjalani hubungan
- Ingin mengakhiri hubungan
- Merasa tidak dihargai
- Terkekang
Faktor Penyebab
Sebetulnya apa sih yang menjadi penyebab hal ini terjadi? Mungkin itu adalah pertanyaan yang harusnya menjadi fokus utama yang penting. Dengan mendalami hal ini, maka kita dapat menemukan solusi dari permasalahan yang muncul.
Berikut adalah faktor yang munkin saja menjadi penyebab orang mudah cemburu:
Insecure Menyebabkan Cemburu
Insecuritas atau yang lebih mudah kita sebut adalah dengan istilah “tidak aman”, atau merasa dirinya selalu terancam dengan status orang lain. Orang dengan insecuritas tinggi sangat erat beraitan dengan rasa curiga, overthingking, dan berbagai masalah psikologis lainnya.
Biasanya orang yang tingkat insecuritasnya tinggi juga berkaitan dengan masalah antara dia dengan pasangannya. Seperti over protective atau posesif.
Percaya Diri Kurang
Dalam kehidupan sehari-hari dan hubungan, orang dengan percaya diri yang cukup akan merasa bahwa dirinya aman. Dia percaya bahwa dirinya lebih layak dibanding orang lain untuk bersama pasagannya, biasanya sikap posesif akan jauh berkurang pada orang yang percaya dirinya tinggi.
Kita bahas lain waktu mengenai cara meningkatkan rasa percaya diri.
Trauma Masa Lalu
Orang-orang yang pernah tersakiti di kehidupan masa lalunya cenderung akan membawa hal tersebut pada masa kini. Tidak harus selalu karena dihianati oleh pasangannya, bahkan peran orang tua yang menciptakan trauma di masa lalu tersebut bisa mempengaruhi sikapnya sekarang.
Didikan yang Salah
Didikan bukan hanya berbicara mengenai orang tua, namun apa yang kamu baca, pelajari, dengar, dan masukkan ke dalam otakmu akan menciptakan pemahaman mengenai cemburu itu sendiri.
Apabila kamu terlalu banyak menonton drama, musik melaknolis dan sumber yang kurang baik. Maka tentu saja kan berpengaruh pada mindsetmu.
Mindsetmu akan berpengaruh pada perilakumu, dan perilakumu akan berpengaruh pada kehidupanmu.
Ragu pada Komitmen
Rasa ragu, tidak percaya dan kurang komitmen bisa menjadi pemicu dari rasa cemburu yang ada dalam dirimu. Berusahalah menaruh kepercayaan pada pasanganmu itu. Anggaplah ia orang dewasa yang sudah mampu mengendalikan dirinya, ia bisa mengurus dirinya sendiri.
Jika keraguan itu terus meningkat, maka cobalah untuk mengkomunikasikan hal ini pada pasanganmu. Temukan solusi bersama untuk masalah ini.
Obsesi dan Kompulsi
Keinginan kuat dan menggebu yang tidak rasional mengenai impian dan harapan bisa membuat seseorang menjadi obsesif dan kompulsif. Hal ini juga berkaitan erat dengan hubungan ROMANSA yang akan dijalani.
Solusi Mengatasi Cemburu
Tidak hanya membahas mengenai CEMBURU BUKAN BUKTI CINTA, kali ini akan ku bagi sedikit solusi yang bisa kamu gunakan dalam mengatasi rasa jealous kamu.
Cemburu bukan hal yang bisa ditekan dan dipenjarakan terus menerus, justru akan berdampak buruk nantinya pada orang tersebut. Jealous harus dikelola dan diselesaikan, bukan ditekan.
Mau tau caranya? Langsung aja yuk:
Memahami Penyebabnya
Memahami faktor penyebab utama dari munculnya rasa cemburu akan sangat membantu kamu dalam menangani masalah ini. Apakah karena memang traumatis, atau karena hal lainnya. Jika kamu sudah mengenalinya, tinggal mencari solusi atas masalah ini.
Kamu bisa cari bantuan professional, atau kamu bisa mencari tips untuk menyelesaikannya secara mandiri.
Bicara Pada Orang yang Tepat
Membicarakan mengenai cemburu ini penting, terutama pada orang yang tepat. Membicarakan ini pada rekan atau teman yang kurang memahami justru akan memperburuk keadaan.
Kamu bisa menceritakan masalahmu, dan pasti terjamin kerahasiaan identitas kamu.
Mengenali Perasaannya
Saat perasaan cemburu muncul, kamu perlu mengenali perasaan itu. “Oooh aku sedang jealous, lalu coba untuk bicarakan dan terus terang pada pasangan kamu”.
Dengan mengatakannya, kamu juga sedang melepas sedikit demi sedikit rasa cemburu kamu. Di sisi lain, pasangan kamu bisa menolong kamu untuk menetralisir hal itu dengan klarifikasi bahwa pikiran kamu tidak benar.
Menaikkan Logika Saat Cemburu
Kita tahu, rasa cemburu ini bukan masalah logika. Hal ini mengenai perasaan dan persepsi kita saat memandang sesuatu. Ada satu prinsip mudah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip tersebut adalah
“Saat logika naik, maka emosi turun. Saat emosi naik, maka logika turun”
Jadi, berusahalah untuk mencari bukti atas asumsi apapun yang muncul dalam otakmu. Usahakan bukti tersebut valid dan objektif, bukan hanya menurut persepsimu saja.
Ya.. itulah pembahasan mengenai CEMBURU BUKAN BUKTI CINTA. Semoga yang masih menganggap cemburu tanda cinta, atau mencari informasi tentang apakah cemburu itu salah dapat tercerahkan dengan artikel ini.