4 Pilar NLP ( Neuro Linguistic Program )
4 Pilar NLP – Seperti dalam bidang ilmu lainnya, NLP juga memiliki prinsip dasar yang menjadi acuan perilaku dan attitude praktisinya. Mempelajari pilar tersebut adalah langkah awal dalam memahami secara utuh mengenai teknologi pemrograman diri yang sangat powerful ini.
Bayangkan jika Anda membangun sebuah rumah, setelah foundasi dan kerangka dibuat maka Anda memerlukan penyangga yang kokoh agar rumah Anda tidak roboh. Penyangga-penyangga tersebut disebut dengan pilar. Begitu juga dalam NLP, dengan mengokohkan pengetahuan tentang pilar ini akan membuat praktisi NLP kuat dan tidak mudah goyah dalam penerapan teknologi pengembangan diri ini.
Lalu apa saja pilar NLP ini? Yuk kita jelaskan di bagian berikut ini.
Pilar NLP 1: Outcome
Outcome juga sering dikenal dengan istilah “goal” atau “tujuan”. Para praktisi NLP biasanya akan berorientasi pada outcome atau goal mereka. Untuk mencapai sebuat tujuan maka ada kerangka perubahan yang perlu dipahami terlebih dahulu. Pilar NLP pertama ini akan cukup detail, karena biasanya seseorang kesulitan membuat goal mereka sendiri. Berikut yang perlu dipahami:
A. Prinsip Outcome:
- Tahu yang Anda Mau
Benar, Anda perlu memahami dan merenungkan apa yang benar-benar Anda mau secara spesifik dan jelas. Kejelasan ini akan memudahkan Anda dalam mencapai tujuan Anda ini. Misal, Anda memiliki tujuan “Saya ingin kaya“. Kata kaya disini masih bersifat umum dan tidak spesifik sehingga Anda akan kesulitan menentukan jalan menuju goal tersebut.
Alih-alih menggunakan kata “kaya” lebih baik gunakan kalimat “Saya ingin memiliki penghasilan 300 juta per bulan”. Dengan goal yang jelas ini, Anda dapat mulai memetakan jalan Anda untuk mencapai tujuan ini. - Berpikir dan Bertindak dengan Orientasi Hasil
Pilar NLP pertama mengajarkan Anda agar tetap bertindak dan berpikir dengan tujuan hasil. Misalkan hasil yang Anda harapkan adalah penghasilan 300 juta perbulan, maka Anda akan berpikir dan bertindak yang mendekati hasil tersebut. Contohnya dengan mencapai penghasilan 10 juta per hari atau 20 juta per 2 hari, dan sebagainya.
B. Model Pencapaian Outcome:
Dalam Pilar NLP pertama ini, Anda tidak hanya diajarkan konsep melainkan diajarkan bagaimana membongkar urutan pencapaian goal atau tujuan Anda. Kurang lebih, dalam mencapai sesuatu maka ada langkah yang perlu dipahami, yaitu:
- Present State
Kondisi ini adalah kondisi kita saat ini, kondisi yang sekarang kita jalani dan lalui. Memahami secara nyata keadaan kita saat ini adalah penting untuk membedakan dengan keadaan yang ingin dicapai. - Desire State / Outcome
Desire state adalah kondisi yang kita inginkan (goal/tujuan). Kondisi dimana semua yang kita inginkan tercapai atau terwujud. - Identification
Proses mencari dan memahami beberapa hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan sesuai Pilar NLP pertama. Ada dua hal penting yang bisa diidentifikasi, yaitu Memahami peta Diri Sendiri, Menentukan Strategi, dan Menganalisa Sumber Daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan.
– Memahami Diri Sendiri dapat dilakukan dengan cara mempertanyakan ulang tentang sistem filter diri seperti Meta Model, Meta Program, dan Sub-Modalities.
– Menentukan Strategi adalah mencari cara-cara dan langkah yang cocok dengan diri sendiri untuk mencapai tujuan.
– Menganalisa Sumber Daya adalah menuliskan kembali hal-hal yang telah kita miliki dan mendukung untuk mencapai tujuan yang telah kita tentukan di awal.
C. Kunci Meraih Pilar NLP Pertama (Outcome):
Setelah memahami dua hal penting tersebut dalam outcome (Pilar NLP pertama), maka berikutnya pahami juga kunci untuk meraih outcome, yaitu:
- Visualisasi: Bayangkan secara jelas dan jernih, berikan rasa, suara, warna, dan sensasi yang sangat nyata dalam kepala Anda tentang goal Anda tersebut.
- Worthwile: Temukan alasan-alasan kuat mengapa hal ini penting untuk dicapai. Sesuaikan alasan tersebut dengan Meta Model, Meta Program, dan Sub-Modalities Anda.
- Action: Tentukan langkah awal yang bisa Anda lakukan dan analisa juga apa yang harus ditambah dari cara yang sudah ditentukan kemudian temukan apa yang perlu dikurangi. pastikan Action/ langkah yang Anda buat mendekati tujuan.
- Self Control: Goal tersebut Adalah milik Anda, bukan orang lain. Buatlah aturan yang berlaku untuk diri sendiri dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Pastikan semua aturan tersebut Anda lakukan.
- Evidence: Temukan bukti-bukti bahwa Anda mendekat pada goal tersebut. Buktikan dengan melihat (contoh melihat rekening), mendengar (pasangan Anda berkata wah penghasilan kita naik), atau dapat juga merasakan kebahagiaan dengan bukti-bukti tersebut.
- Context: Temukan jawaban tentang pencapaian tersebut akan dicapai, tanyakan kepada diri Anda Kapan ini akan dicapai, Dimana Anda menemukan sumber, Siapa yang dapat membantu Anda, dan sebagainya. (Pakailah Prinsip 5 W 1 H).
- Positive: Tujuan Anda perlu terukur. Contoh dengan kata “kaya” tadi, jika kata “kaya” tadi menurut Anda adalah penghasilan 300 juta per bulan, maka ubahlah goal Anda dari kata “kaya” menjadi penghasilan 300 juta per bulan. itu akan lebih terukur.
Pilar NLP 2: Rapport
Rapport adalah Pilar NLP ke 2, sering dikenal atau disebut dengan pendekatan. Dalam dunia hipno dikenal juga dengan pre-induksi. Building Rapport atau membangun hubungan adalah proses membangun kepercayaan dengan orang-orang yang dapat membawa Anda mencapai tujuan Anda.
Rapport ini bisa dilakukan 1-1, 1 ke banyak, banyak ke banyak. Untuk mengukur keberhasilan atau tingkat kemajuan Pilar NLP ke 2 Anda ( building rapport ), amati 3 prinsip ini. Apabila 3 hal tersebut dapat dicapai, maka Anda berhasil:
- Percaya dan terbuka
- Menyukai dan disukai
- Dekat dan merasa aman
Kunci Melakukan Rapport:
- Komunikasi Efektif: Voice (38%), Verbal (7%), Non Verbal (55%).
Ingat bahwa dalam komunikasi, ada 3 hal yang perlu Anda perhatikan. Verbal atau kata-kata (pilihan kata, kosa kata) hanya berpengaruh 7% dalam komunikasi Anda. Voice ( Artikulasi, Nada, Volume, dan Tempo) berpengaruh 38%. Justru yang paling besar pengaruhnya adalah Non Verbal ( penampilan, kontak mata, bahasa tubuh, gestur, postur, gerakan, dan segala yang terlihat ), pengaruhnya adalah 55% dalam komunikasi. - Matching & Mirorring:
Matching adalah mengamati orang lain dan meniru apa yang dilakukan seperti gerakan tangan, cara duduk, cara berjalan, kaki, dan bagian tubuh lainnya.
Mirroring adalah mengamati dan meneliti orang lain, kemudian membuat refleksi cermin. Jadi Anda melakukan gerakan seperti menjadi cermin lawan bicara. Coba lihat cermin dan gerakkan tangan kiri Anda, maka bayangan di cermin akan menggerakkan tangan kanannya. - Pacing & Leading:
Pacing adalah proses membangun kesamaan atau menyamakan diri dengan “model dunia” dengan orang lain baik secara verbal maupun non verbal. Untuk memahami model dunia orang lain, silahkan baca tentang presuposisi dalam NLP.
Sedangkan Leading adalah proses yang dilakukan setelah mendapatkan kesamaan, yaitu mengarahkan pada sudut pandang baru.
Pilar NLP 3: Sensory Acuity & Callibration
Pilar NLP ke tiga ini berbunyi Sensory Acuity, atau dengan kata lain kepekaan indera. Pada bagian ini, praktisi NLP wajib dapat mengamati segala hal yang muncul pada lawan bicara dengan panca inderanya. Pengamatan ini dilakukan secara cermat saat individu lain memberikan respon dalam proses komunikasi. Praktisi mengamati tanpa menggunakan asumsi dan penilaian apapun.
Hal yang Diamati:
- Perubahan Warna Kulit
- Pola Nafas
- Ekspresi pada Wajah ( mata, bibir )
- Gerakan Tangan
- Nada Suara
- Kemiringan Kepala
- dan sebagainya
Manfaat melakukan Sensory Acuity:
- Peka dan dapat mengkalibrasi perubahan yang terjadi, accessing cue, dan komunikasi non verbal.
- Memudahkan dalam melihat gambaran besar dalam permasalahan.
- Menjadi jeli dan melihat apa yang tidak dilihat orang lain.
- Melihat lebih banyak dari apa yang seharusnya dilihat.
Sensory Acuity Membantu Anda untuk:
- Hadir di waktu yang tepat.
Tidak banyak orang sadar bahwa dirinya sedang berkomunikasi, pilar NLP ketiga ini membuat Anda hadir dan sadar bahwa Anda sedang berkomunikasi. - Melihat reaksi orang lain saat berbicara dengan Anda.
Komunikasi adalah tentang reaksi. - Memahami perasaan diri Anda sendiri dan orang lain saat berkomunikasi dengan mereka.
Saat Anda memahami orang lain dengan segala tingkah lakunya, Anda dapat memahami perasaan diri Anda sendiri saat itu terjadi. - Mendapatkan gambaran saat kita berhasil atau tidak berhasil memengaruhi orang lain.
Dalam proses memengaruhi orang lain, berhasil atau tidaknya dapat dilihat jika Anda jeli dalam melakukan pilar NLP ke tiga ini.
Pilar NLP 4: Behavioral Flexibility
Pilar NLP ke empat ini adalah penutup tulisan kali ini. Seseorang yang belajar memahami Neuro Linguistic Program, pastinya memahami tentang flexibilitas ini. Pernahkah Anda mendengar kalimat “banyak jalan menuju roma“? yes, untuk mencapai tujuan Ada banyak sekali cara.
Pilar NLP terakhir ini mengajarkan Anda untuk tidak terpaku pada satu cara tertentu untuk mencapai tujuan. Jika Anda menggunakan satu cara dan gagal, pikirkanlah cara lain yang mungkin Anda bisa lakukan.
Manfaat dari Fleksibilitas adalah:
- Punya kemampuan untuk segera mengubah cara atau tindakan yang dilakukan, jika cara pertama tidak membuahkan hasil yang diinginkan.
- Mencoba cara-cara baru dan berbeda namun tetap sesuai dengan tujuan.
- Tidak terpaku pada zona nyaman.
10 Cara Menaikkan Fleksibilitas
- Pahami kekurangan dan kelebihan diri. Dapatkan feed back dari orang lain.
- Hilangkan dulu semua keraguan dan batas-batas diri dengan cara berpikir “hasil yang kita capai adalah apa yang kita pahami terhadap diri kita sendiri”.
- Variasi adalah bumbu, dekati hal-hal yang belum Anda ketahui sebelumnya. Eksplorasi hal-hal baru.
- Jangan puas dengan cara Anda saat ini. Lakukan hal lainnya.
- Anda adalah orang-orang terdekat Anda. Pastikan Anda dikelilingi orang-orang yang keren.
- Carilah tokoh atau figur yang bisa Anda tiru caraya.
- Jika memungkinkan, temukan mentor yang tepat.
- Perluas lagi pendidikan Anda.
- Gabungkan semua hal yang telah Anda pelajari.
- Lakukan secara konsisten, evaluasi dan tetap fleksible.
Itulah tadi tulisan tentang 4 Pilar NLP, semoga Anda menikmati tulisan saya. Salam Sejahtera.