Modelling dalam NLP | Teknik Meniru Untuk Dapat Hasil Tertentu

Secara umum teknik modeling dalam NLP dibagi menajdi tiga tahap umum, pertama yaitu observasi perilaku terhadap model

Kamu yang pernah belajar NLP pasti tidak asing tentang teknik modelling dalam nlp. Sebuah cara yang dilakukan untuk meniru seseorang sehingga dapat menjadikan diri kita kurang lebih sama dengan orang yang ditiru. Hal ini biasanya dilakukan untuk mecapai tujuan tertentu, misal mencapai kesuksesan yang sama dengan orang yang ditiru.

Modelling dalam NLP

Memahami Modelling dalam NLP

Anak kecil biasanya sangat piawai saat melakukan hal seperti teknik modelling dalam nlp ini. Mereka dapat meniru apa yang mereka lihat dengan sangat cepat. Uniknya semakin banyak contoh yang didapat dari orang tua, maka ia akan terbentuk seperti orang tuanya.

Apabila orang tuanya anak tersebut memperlakukan anaknya dengan penuh cinta, mungkin anak tersebut akan mengcopy sifat tersebut. Sebaliknya apabila seorang anak selalu mendapat contoh marah-marah dari orang tuanya, maka ia akan menduplikasi hal tersebut.

Dari analogi anak tersebut, kita mestinya sudah paham bahwa aplikasi teknik modelling dalam NLP bisa sangat powerful. Apabila Anda ingin mengubah nasib atau diri Anda, maka lakukan seperti yang anak kecil tersebut lakukan.

Teknik Modelling dalam NLP menurut Robert Dilts

Secara umum teknik modeling dalam NLP dibagi menajdi tiga tahap umum, pertama yaitu observasi perilaku terhadap model (orang yang ketrampilannya hendak ditiru). Tahap kedua yaitu mengajukan pertanyaan (jika mungkin), kemudian mengalibrasi dengan accessing cues (pergerakan pada bola mata, perubahan pada warna kulit, kerutan yang muncul di daerah mulut, mata, serta terakhir adalah pernafasan). Pada tahap ketiga, orang perlu menempatkan diri di posisi orang yang ingin dimodel.

Robert Dilts dalam praktiknya, Eye-accessing cues diperlebar menjadi teknik baru yang disebut BAGEL. BAGEL sendiri singkatan dari body (fisik), aduitori, gestur, eye-acsessing cue, dan linguistic. Teknik yang ia kembangkan sangat amat detail.

Hasil dari observasi masih berbentuk data mentah, oleh karena itu perlu dikategorikan secara sistematik dari part demi part atau bagian tertentu perilaku model yang diamati. Perilaku yang efektif serta esensial lah yang akan dimodel, sedangkan perilaku yang tidak perlu hanya akan ditinggalkan.

Nah tiga tahap modeling NLP inilah yang dulu dilakukan oleh Richard Bandler serta John Grinder di tahun 1974 saat berada oada University of California Santa Cruz, dan menjadi bibit dari pengetahuan Neuro Linguistic Programming (NLP) yang Anda pelajari hari ini.

Praktik yuk…!

Carilah seorang figur tertentu dalam hal yang ingin Anda capai, misal Anda ingin menjadi seorang pebisnis yang sangat kaya seperti Elon Musk. Untuk memulai teknik modelling dalam NLp ini, maka mulailah riset mengenai tokoh yang Anda figurkan.

Dalam proses melakukan teknik modelling dalam NLP, Anda perlu memahami langkah penting yang disebut DTI ( Deep Trance Identification ). Prinsip saat melakukan teknik modeling dalam NLP adalah, menyiapkan keadaan pikiran kita menuju “No Mind State”, maksudnya adalah mengijinkan pikiran agar tidak mengkritisi serta membandingkan seluruh informasi yang akan di input ke dalam pikiran bawah sadar.

Berikut adalah langkah yang diperlukan untuk melakukan DTI:

DTI ( Deep Talk Identification )

  1. Pilihlah seorang tokoh yang akan jadikan menjadi Model. Risetlah seluruh hal mengenainya. Cara berpikir, cara ia tersenyum, bagaimana dia berbicara, gestur, bagaimana ia berpakaian, rutinitasnya, apa yang ia baca, dan lingkungan yang ia pilih.
  2. Setelah terkumpul materi riset, pusatkan pikiran pada sosok tersebut.
  3. Apabila sudah fokus, buat visualiasai tokoh tersebut dalam 3 dimensi pada pikiran.
  4. Setelah itu masuklah kepada pengalaman ini (Associated) kemudian rasakan seluruh hal yang terjadi pada diri sendiri, boleh jadi akan muncul perasaan-perasaan baru, terimalah seluruh pengalaman dan perasaan tersebut.
  5. Apabila merasa sudah cukup, maka silahkan keluar kembali dari state terseut dengan tekad untuk membawa semua ekselensi dari sosok yang Anda figurkan.
  6. Berterima kasihlah pada sosok tersebut karena menjadi objek dari aplikasi teknik modelling dalam NLp Anda.
  7. Ulangilah beberapa kali.

Self Modelling

Baiklah, disklaimer dulu ya Ini bukan sebuah teknik modelling dalam NLP. Saya ulangi sekali lagi bahwa ini bukan teknik. Self modelling Ini merupakan sebuah konsep. Dapat digunakan saat memodel diri Anda sendiri.

Untuk apa memodel diri sendiri? Nah, ini dia. Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari mengenai Meta Model. Manusia sering kali melakukan hal konyol yaitu melakukan judgement, misalnya:

“Duh, aku ini orangnya pelupa? Biar ilang sifat pelupa gimana caranya?”
“Aku nggak bisa melupakan dia”
dll

Contoh kalimat di atas pada dasarnya ada merupakan pelanggaran meta-model. Yaitu melanggar dengan Generalization. Benar, Universal quantification.

Nah pertanyaan yang cocok untuk menggali statement di atas ialah:
Benar-benar lupa terus? Sekali saja tidak pernah ingat?
Selalu ingat? bahkan saat tidur atau saat sibuk? tak pernah sedikitpun lupa?

Pastinya ada pengalaman pengalaman ingat, pastinya ada pengalaman lupa saat sibuk. Pengalaman tersebut dapat kita akses lalu kita model ulang kemudian diperkuat untuk dapat diberi anchor. Cara modelling dalam NLP ini dapat dilakukan untuk mengubah diri sendiri dalam hal tertentu.

Ini dia 5 Langkah Self Modelling dalam NLP

Access
Akses kembali memori atau kenangan yang ingin dimodel. Usahakan hal tersebut sangat spesifik dan teringat jelas.
Amplify
Eskalasi Submodalitynya. Perkuat dan perjelas seluruh gambar, auditori, rasa, dan bau yang muncul pada saat tersebut.
Anchor
Segera buat anchor agar bisa mempermudah kembali pada keadaan tersebut. Pastikan anchor tersebut mudah diingat.
Apply
Cobalah terapkan ini dalam keadaan yang ingin Anda ubah. Gunakan Anchor yang telah Anda buat untuk mengaksesnya.
Appropriate
Fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi. Apabila perlu untuk kebutuhan yang besar, maka naikkan. Perjelas semua gambarnya, suara, rasa, dan baunya.

Penutup

Demikianlah pembahasan mengenai Modelling dalam NLP. Semoga tulisan ini akan membantu Anda memahami lebih mudah dalam mempelajari Neuro Lingusitic Program. Untuk lebih lengkapnya, carilah pelatihan NLP terdekat di tempat Anda.

LihatTutupKomentar