Aliran-aliran Psikologi Lengkap | Penjelasan | Tokoh

Aliran-aliran Psikologi Lengkap dengan Penjelasan, Psikonalitis, Kogintif, Behavioristik dan Humanistik dan Sebagainya

Tulisan pada kesempatan ini akan mengulas tentang aliran psikologi, disertai berbagai penjelasan yang dikutip dari banyak sumber. Mungkin beberapa waktu ini kita hanya kerap mendengar mengenai 4 Mazhab dalam Psikologi, yaitu Psikonalitis, Kogintif, Behavioristik dan Humanistik, tetapi ternyata terdapat banyak aliran luar biasa lainnya.

Aliran-aliran Psikologi Lengkap dengan Penjelasan

Seperti kita pahami, psikologi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan dengan fokus mendalami seluk-beluk kejiwaan diri manusia. Memang saat ada di masa lalu, ilmu pengetahuan ini sangat berkaitan dengan bidang filsafat. Namun, sejalan berkembangnya zaman akhirnya bidang ini dapat berdiri secara mandiri.

Berbagai Aliran Psikologi

Aliran Psikologi Strukuralisme

Pertama tama ini dikemukakan oleh tokoh bernama Wilhlem Wundt 1879, yang juga dikenal dengan bapak pendiri bidang psikologi. Pada awalnya si Wundt ini ingin memahami apa sesungguhnya struktur kejiwaan itu? Seperti apa Strukturnya? Terdiri atas bagian apa saja? Apakah faktor-faktor dari gejala masalah kejiwaan itu? Hingga saat akhirnya Wundt berakhir dengan teorinya strukturalisme.

Konsep Dasar

Terbentuknya psikologi aliran ini berlandaskan pada argumen bahwa psikologi memang seharusnya sebuah bidang yang mendalami aspek jiwa, mulai dengan unsur-unsur yang membuat sebuah jiwa tersusun. 

Menurut Wundt objek penting dalam psikologi adalah utuk menganalisis faktor-faktor mental yaitu kesadaran. Pengalaman seseorang tentang kesadaran dipisah menjadi dua part menurut Wundt, dua part tersebut aspek penginderaan / sensation serta aspek perasaan / feeling.

Dalam eksperimen yang dilakukannya, Wundt lebih condong menggunakan metode immediate experience. Sering disebut dengan istilah observasi pengalaman.

Tokoh dalam Strukuralisme

  • William Wundt
  • Herman Ebbinghaus
  • Edward Bradford Titchener

Aliran Psikologi Fungsionalisme

Fungsionalisme ialah suatu reaksi yang ada dengan tujuan merespom aliran strukturalisme mengenai ciri keadaan mental. Seorang psikolog US dan juga pelopor teori fungsionalisme yaitu bapak Wiliam James, berpikir bahwa apa yang dikatakan Wundt serta pendapatnya salah dan menyesatkan apabila ia mengambil sampel penelitian / percobaannya agar dapat menemukan struktur dalam pengalaman kesadaran diri manusia.

Konsep Dasar

Konsep ini melihat bahwa manusia perlu dipandang secara utuh dan menyeluruh. Perilaku manusia sebagai suatu aksi adalah hal yang begitu kompleks, serta merupakan manifestasi sebuah jiwa, tentu juga mempunyai maksud khusus bukan hanya ditendensikan oleh sesuatu hal.

Menurut konsep ini ini proses mental, pikiran, emosi, dan persepsi indrawi merupakan adaptasi bagian-bagian biologis. Sesuai dengan julukannya, fungsionalisme memahami soal fungsi atas tingkah laku juga proses mental, bukan hanya berhenti pada struktur sebuah mental saja.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen serta mengamati tingkah laku, diharapkan mengetahui penyebab dan motif tingkah laku muncul.

Tokoh Fungsionalisme

  • William James
  • James Mc Kenn Cattel
  • E.L. Trondike
  • John Dewey
  • R.S.Woodworth

Aliran Psikologi Asosiasionisme

Asosiasionisme merupakan aliran psikologi dengan banyak menitikberatkan pada prinsip – prinsip asosiasi untuk menjelaskan mengenai gejala kejiwaan. Aliran ini terpecah menjadi dua varian yaitu Asosiasionisme Lama serta Asosiasionisme Baru sering disebut Neo Associationism.

Perbedaan yang jelas antara Asosiasionisme Lama dengan Asosianisme Baru terdapat pada metode pendekatannya dalam pengamatan-pengamatannya. Asosiasionisme Lama mendasari berbagai penyelidikannya mulai dari mempelajari efek sampik, kemudian penyebabnya, sedangkan Asosiasionisme Baru justru sebaliknya yaitu memulai pengamatannya dengan menelaah sebab – sebab sebuah proses psikis kemudian baru meneliti efek – efeknya.

Konsep Dasar

Hobbes, mengatakan pada teorinya bahwa jiwa terdiri atas 3 bagian yakni ; Sensation, recall serta association. Sensation sendiri merupakan proses seseorang mendapat stimulus / rangsangan, dan recall merupakan proses yangmana seseorang membuka kembali ingatan yang pernah mereka rasakan atau lewati. Association merupakan proses penyatuan antara satu stimulus dengan stimulus yang lain. Kemudian, dengan tahapan penggabungan itu menjadikan seseorang bisa berpikir.

Tokoh

  • Hobbes
  • Edward Lee Thorndike
  • Herman Ebbinghaus

Aliran Psikologi Dalam (Psikoanalisa)

Aliran konsep psikoanalisis ini adalah pandangan yang menhubungkan kemajuan dalam bidang kedokteran. Konsep psikoanalisis terinspirasi dan dipopulerkan oleh seorang tokoh dari austria bernama Sigmund Freud yang juga merupakan seorang dokter ahli saraf. Sigmund Freud hingga saat ini dijuluki sebagai “Bapak Psikoanalisis”.

Sebelum menerapkan metode psikonalisisnya, sigmund freud pernah menggunakan metode hypnosis dalam proses terapinya. Ia berkata metode hypnosis tersebut tidak terlalu memuaskan, kemudian ia mencoba mengembangkan pemikirannya untuk berkembang ke arah lainnya.

Pada awalnya banyak sekali orang yang tidak setuju, menentang, mencaci, menolak dan mengkritik konsep Sigmund Freud ini dengan dasar pemikiran bahwa metode dari Freud dianggap tidak formal dan terlalu subjektif, jumlah sample sedikit dan semua sample yang ia tangani penderita gangguan jiwa.

Konsep Dasar

Manusia sangat ditentukan oleh Consciousness dan Taksadarnya. Sumber paling utama konflik dalam diri atau gangguan – gangguan kejiwaan terletak dalam ketidaksadaran tersebut.

Kesadaran hanyalah segelintir faktor saja dari seluruh kehidupan mental; sedangkan aspek terbesarnya adalah ketidaksadaran yang sering disebut alam bawah sadar. Bagian dari kesadaran diibaratkan seperti permukaan sebuah gunung es dengan ujung yang nampak, hal itu hanya bagian kecil dari unsur kepribadian, padahal bagian ketidaksadaran itu (yang tenggelam dibawah air tersebut) justru terdapat insting – insting pendorong semua perilaku dari manusia.

Struktur dalam Kepribadian Manusia

  • Id merupakan bagian dari kepribadian yang bertugas menyimpan dorongan / drive biologis manusia, dengan kata lain ini adalah pusat insting.
  • Super ego ialah bentukan dari nilai-nilai serta norma yang berlaku pada kehidupan masyarakat yang kemudian berkembang berdasarkan pada prinsip moral.
  • Ego berfungsi sebagai pengawas realitas, bisa juga dianggap sebagai mediator antara hasrat-hasrat /insting dan tuntutan dari rasional realistik. Apabila fungsi Ego gagal mempertahankan keseimbangan antara drive dari Id serta larangan-larangan yang muncul karena Super Ego, maka orang yang bersangkutan dapat menderita konflik kejiwaan yang terjadi terus menerus. Konflik ini jika berlangsung lama akan berkembang menjadi dasar dari gangguan neurosis.

Tokoh dan Pecahan

  • Sigmund Freud
  • Carl Gustav Jung (pengembangan: Analytical Psychology)
  • Alfred Adler (Pengembangan: Individual Psychology)

Aliran Psikologi Behaviorisme

Dalam prosesnya, teori ini amat dipengaruhi dari penelitian mengenai anjing yang pernah dilakukan oleh seorang tokoh bernama Ivan P. Pavlov. Ia mengapati perilaku seekor anjing yang diberi stimulus yaitu lonceng yang akan dibunyikan saat memberikan seekor anjing semangkuk makanan. Setelah terbiasa pada stimulus tersebut, si anjing ternyata tetap mengeluarkan liur meskipun lonceng dibunyikan tanpa dibawakan makanan.

Behaviorisme (lebih dikenal dengan teori tingkah laku) merupakan teori perkembangan yang mengamati perilaku individu yang bisa diukur, diamati serta dihasilkan dari respons pelajar pada rangsangan. Tanggapan pada rangsangan / stimulus bisa diperkuat menggunakan umpan balik yang positif atau negatif kepada perilaku kondisional yang dimaksudkan. Hukuman atau punishment kadang-kadang dipakai untuk menghilangkan atau meminimalisir tindakan kurang baik, diikuti dengan memberi penjelasan tindakan tersebut tidak diinginkan dan lebih baik seperti A.

Tokoh behaviorisme yang cukup berpengaruh yaitu John B. Waston bersama makalahnya yang berjudul “Psychology as the Behaviorist Views It” yang pernah dipublikasikan di tahun 1913. Teori tersebut cukup memiliki pengaruh terhadap dunia psikologi, bahkan pada dunia pendidikan. Sistem pendidikan saat ini, hampir semua didasarkan pada teori-teori ini.

Konsep Dasar

Ciri paling utama dari metode behaviorisme yaitu penggunaan pendekatan yang objektif saat mempelajari manusia, semua dilandaskan pendekatan yang bersifat mekanistik serta materialistik. Untuk mengurangi kesulitan pemahaman mengenal teori behavioristik ada beberapa hal dapat dipergunakan yaitu ciri-cirinya yang khas:

  • Memperhatikan pengaruh dari lingkungan (environmentalistis)
  • Memperahatikan spesifik bagian-bagian ketimbang keseluruhan (elentaristis)
  • Mementingkan peranan atas reaksi atau respon terhadap stimulus (psikomotor)
  • Mementingkan mekanisme atas terbentuknya sebuah hasil belajar
  • Mementingkan peran hubungan sebab dan akibat dari waktu yang lampau
  • Mementingkan terbentuknya pola atau kebiasaan
  • Ciri khusus saat berada pada pemecahan masalah adalah prinsip mencoba dan gagal (trial and error)

Prinsip-prinsip dalam Teori Belajar Behaviorisme

  1. Reinforcement and Punishment
  2. Primary and Secondary Reinforcement
  3. Schedule of Reinforcement
  4. Contingency Management
  5. Stimulus Control in Operant Learning

Tokoh Behaviorisme

  • Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
  • John Broadus Watson (1878-1958)
  • Edward Lee Thorndike (1874-1949)
  • Albert Bandura
  • Burrhus Frederich Skinner (1904-1990)

Aliran Psikologi Hormic

Hormic memiliki sedikit kesamaan dengan teori behavioristik. Namun terdapat beberapa perbedaan. William Mc. Dougall (tahun 1871 – 1944), seorang lulusan skotlandia tidak mau mengatakan dirinya sendiri menjadi tokoh Behaviorisme. Ia malah memiliki pandangan yang berbeda yang lain, bahkan dapat dikatakan bertentangan jika dibanding pandangan – pandangan behaviorisme lainnya. Ia malah lebih suka menamai alirannya dengan sebutan aliran Hormic Psiokologi.

Konsep Dasar

Istilah Hormic psikologi berasal dari kata horme-urge yang sebetulnya memiliki arti dorongan dasar. Tingkah laku individu tidak bisa dipelajari jika dipisahkan dari tujuannya. Tingkah laku individu yang tidak dilandasi tujuan dianggap hanya sebatas refleks, dan refleks sendiri menurut Mc. Dougall tidak termasuk dalam tingkah laku.

Dorongan naluriah dari sebuah tingkah laku ialah instinct (naluri) yang juga merupakan dasar psikofisik (psychophysical disposition). Naluri ini juga mempunyai pengaruh teologis (artinya: memiliki suatu tujuan khusus tertentu) dan juga purposive (artinya memiliki tujuan khusus) dan hal tersebutlah yang membuat perilaku selalu bertujuan.

Tokoh dari Psikologi Hormic

  • William Mc. Dougall (1871 – 1944)

Aliran Psikologi Gestalt

Kata Gestalt daimbil dari bahasa negara Jerman, yang apabila diterjemahkan dalam bahasa inggris yaitu form, shape, configuration, whole; sedangkan pada bahasa indonesia membentuk atau konfigurasi, hal, peristiwa, pola, totalitas, serta bentuk keseluruhan.

Dalam aplikasinya pada proses belajar, teori psikologi Gestalt ini dimaknai menjadi suatu proses mempelajari atas gejala sebagai menjadi totalitas atau keseluruhan. Data-data yang telah didapat dalam penelitian psikologi Gestalt dikatakan dengan nama phenomena atau gejala.

Konsep Dasar

Dalam aliran Gestalt, mereka menganggap sesuatu dengan totalitas batin untuk mengatur atau mengkoordinasikan totalitas atas sesuatu yang menjadi utama. Sedangkan bagian dari kejiwaan-kejiwaan yang lain merupakan penentu sekunder. Gejala gejala pada psikis tertentu dengan bersifat spesifik menurut Gestalt ialah totalitas yang menjadi penentu dorongan batiniah pada jiwa manusia.

Terdapat tiga tokoh penting dari teori Gestalt yaitu pertama Kurt Koffka, kedua Max Wertheimer, dan ketiga Wolfgang Köhler. Ketiga orang ini mengatakan bahwa manusia acapkali / cenderung menganggap apa yang mereka lihat dari lingkungannya sebagai sebuah kesatuan yang utuh.

Tokoh-Tokoh dalam Psikologi Gestalt

  • Max Wertheimer (1880-1943)
  • Wolfgang Kohler (1887-1967)
  • Kurt Koffka (1886-1941)
  • Fritz Perls (1893 – 1970)

Aliran Psikologi Humanistic

Humanistik ialah aliran yang berkembang tahun 1950an atas reaksi terhadap teori behaviorisme serta psikoanalisis. Abraham Maslow adalah pentolan penting yang menggerakkan aliran psikologi ini. Maslow berpendapat bahwa manusia terdorong untuk mengerti dan menerima dirinya sendiri sedapat mungkin.

Meskipun tokoh-tokoh dalam psikologi humanistik kerap memiliki pandangan tidak selaras, tetapi mereka justru lebih berpijak pada anggapan fundamental yang satu sudut pandang mengenai manusia. Terinspirasi dari aliran filsafat era modern, yaitu filsafat eksistensialisme.

Konsep Dasar

Eksistensial mengutamakan padangan pada diri manusia itu sendiri. Pendekatan ini mementingkan sikap yang menitik beratkan pemahaman atas manusia. Pendekatand dalam eksistensial-humanistik berupaya mengembalikan individu kepada fokus yang bersifat sentral, yaitu memberikan proyeksi mengenai manusia pada level yang tertinggi.

Pendekatan ini menitik beratkan terhadap sifat atas kondisi individu yang mencangkup kemmampuan untuk menyadari diri sendiri, lepas memilih untuk mengambil nasib mereka sendiri, kebebasan serta tanggung jawab. Kecemasan menjadi suatu unsur paling dasar, pencarian makna seseorang yang unik terhadap dunia yang pada dasarnya tak bermakna, hadir utuh serta berada pada hubungan bersama orang lain, menelaah keterhinggaan maupun kematian, serta kecenderungan manusia aktualisasi diri.

Tokoh Humanistik

  • Abraham H. Maslow
  • Arthur Combs
  • Carl R. Rogers

Aliran Psikologi Kognitif

Aliran Terakhir pada artikel ini adalah aliran Psikologi Kognitif. Sebetulnya terdapat satu aliran psikologi yang lainnya, yakni psikologi kerohanian. Namun pasti pembahasan dapat menjadi sangat panjang. Boleh jadi akan ditulis pada halaman lainnya.

Teori kogintif ini berawal dari pandangan dalam psikologi Gestalt. Persis sebelum terjadinya perang Dunia II di Jerman. Psikologi kognitif hadir pada tahun 1960-an atas wujud kurang puasnya mereka terhadap konsep manusia yang ada dalam konsep behaviorisme.

Psikologi kognitif ialah cabang ilmu psikologi yang berfokus mendalami mengenai proses mental yakni “perhatian, daya ingat, penggunaan bahasa, persepsi, kreativitas, pemecahan masalah, dan pola pikir”. Sebagiannya dari hasil karya psikologi kognitif sudah diimplementasikan pada berbagai bidang ilmu psikologis era modern lainnya.

Konsep Dasar

Psikologi kognitif spesifik menelaah dan mendalami beberapa spesifikasi otak dalam kepala manusia, kognisi yang ialah suatu aset terbesar pada benak manusia, menjadi pusat pengendali atas beragam aktivitas serta perilaku yang digunakan dalam mengenali lingkungan, mencermati beragam masalah, menelaah berbagai masalah, mencari informasi lainnya, dan menarik kesimpulan atas hal tersebut.

Konsep kognitif ialah proses mental dalam hal aktif mencapai, mengingat serta menggunakan pengetahuan diri, oleh karena itu suatu perilaku belum bisa diukur dan dilihat jika tidak melihat proses mentalnya terlebih dahulu. Misalnya saja motivasi, perilaku kesengajaan, belief atau keyakinan dan sebagainya. Jadi dengan kata lain bahwa apa yang dinamakan dengan psikologi kognitif meruapakan ilmu psikologi yang spesifik mempelajari tentang proses mental aktif untuk mendapatkan informasi dengan tujuan terjadinya modifikasi tingkah laku.

Tokoh Aliran Psikologi Kognitif

  • Jerome Bruner
  • Jean Piaget
  • David Ausubel

Demikian tulisan mengenai berbagai aliran psikologi, semoga bermanfaat.

Referensi:

  • http://farida-fatimah.blogspot.com/2017/09/ aliran-strukturalisme-dalam-psikologi.html
  • https://www.academia.edu/9059867/ ALIRAN_ALIRAN_PSIKOLOGI
  • https://www.kompasiana.com/ irfandharmawan/ 54f98e29a33311a13d8b5786/aliran-aliran-psikologi
  • http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309077/ pendidikan/Sejarah+dan+ Aliran+Psi-4.pdf
  • http://psikologi.or.id/
  • https://prezi.com/tfa6xr8lt6zj/ aliran-psikologi/
  • https://www.scribd.com/doc/ 261251540/PSIKOLOGI-ALIRAN-BEHAVIORISME
  • https://belajarpsikologi.com/ teori-belajar-behaviorisme/
  • https://www.researchgate.net/ publication/304019846_Existentialisme_ A_Latar_Belakang_ Humanistik_Eksistensial
  • https://dosenpsikologi.com/psikologi-kognitif
LihatTutupKomentar